Membangun Sistem Informasi Pemetaan Potensi Daerah Pengembangan Kawasan Pemukiman Layak Huni Kota Pekanbaru
Abstract
Perumahan dan Kawasan Permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem pembiayaan,serta peran masyarakat. Kota Pekanbaru memiliki kawasan perumahan seluas 10.914,44 Ha. Dengan pertambahan laju pembangunan di Pekanbaru, maka tidak lepas dari pemukiman padat hunian yang mengakibatkan pemukiman kumuh. Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor 151 Tahun 2016, Pekanbaru memiliki kawasan kumuh seluas 113,56 Ha. Dari permasalahan yang terjadi perlu solusi seperti informasi sebagai acuan sasaran bagi pihak yang berwenang untuk mengatasinya. Peneliti menggunakaan analisis pembobotan dan skoring pada wilayah pekanbaru untuk dijadikan tolak ukur dimana wilayah yang memiliki skor tertinggi akan dibenahi menjadi kawasan pemukiman layak huni. Selanjutnya dari hasil analisa dapat dilakukan pemetaan sistem informasi geografis berbasis web untuk menampilkan visualisasi data hasil proses skoring dan pembobotan pemetaan sebaran wilayah yang berpotensi sebagai pemukiman layak huni.References
Bogor, D. K. Spacial Database Analisys Facilities. Bogor. 2011.
Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Jakarta. 2011.
Irwansyah, Edy. Sistem Informasi Geografis: Prinsip Dasar dan Pengembangan Aplikasi. Yogyakarta: Digibooks. 2013.
Pekanbaru. Keputusan Walikota Pekanbaru Nomor 151 Tentang Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kota Pekanbaru. Pekanbaru. 2016.
Permukiman, D. P. Konsep Pedoman Identifikasi Kawasan Perumahan dan Pemukiman Kumuh. Jakarta. 2006.
Sholahuddin. SIG untuk Memetakan Daerah Banjir dengan Metode Skoring dan Pembobotan. 2015.
Downloads
Published
2018-03-08
Issue
Section
Articles