Evaluasi Keberhasilan Aplikasi Qlue Menggunakan Model ITPOSMO

Authors

  • Kresna Ramanda Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri
  • Muhammad Hilman Fakriza Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri
  • Nico Dias Palasara Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri

DOI:

https://doi.org/10.32736/sisfokom.v8i2.624

Keywords:

ITPOSMO, Qlue, e-goverment, Sistem Informasi

Abstract

Kegagalan pada sebuah sistem informasi e-goverment sering terjadi dikarenakan sistem informasi e-goverment tersebut dibuat kurang memperhatikan beberapa keadaan yang terjadi pada saat sekarang ini. Dengan kata lain kegagalan tersebut dihasilkan karena ketidakmampuan mengimbangi kesenjangan antara realitas yang sekarang dihadapi dengan rancangan yang dibuat pada aplikasi e-goverment tersebut. Aplikasi Qlue merupakan sistem informasi yang dibuat oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk memfasilitasi masyarakat dalam melaporkan maupun memberikan informasi permasalahan yang terjadi disekitarnya. Laporan tersebut dapat di awasi dan dapat ditindaklanjuti langsung oleh dinas-dinas terkait yang berada di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan aplikasi Qlue dalam sisi sistem informasi , dibutuhkan penelitian terkait aplikasi Qlue menggunakan model ITPOSMO. Beberapa penelitian terdaulu menghasilkan bahwa ITPOSMO merupakan model yang baik untuk menilai kesenjangan yang terdapat dalam pemanfaatan e-government. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner terhadap responden dilingkungan masyarakat provinsi DKI Jakarta. Hasil perhitungan kesenjangan terhadap design and actuality dengan menggunakan model ITPOSMO terhadap aplikasi Qlue pada dimensi Technology mendapatkan nilai gap score terkecil, yakni 5,34. Kemudian dimensi Objective and Value bernilai 5,43 , dimensi Information bernilai 5,57 , dimensi Process bernilai 5,87 , dimensi Staffing and Skills bernilai 5,91 dan yang mendapatkan nilai gap score terbesar adalah dimensi Management and Structure dengan nilai 7,39. Berdasarakan hasil analisa evaluasi keberhasilan aplikasi Qlue yang diterapakan pada wilayah provinsi DKI Jakarta,  dapat dinyatakan kemungkinan gagal. Menurut perhitungan overall rating didapatkan nilai 35,52. Hasil tersebut masuk dalam kategori 29 – 42. Mungkin gagal total, atau mungkin juga menjadi kegagalan parsial kecuali diambil tindakan untuk menutup kesenjanganyang terjadi antara desain dan realita.

References

R. Heeks, “Most eGovernment-for-Development Projects Fail:How Can Risks be Reduced?,” in iGovernment Working Paper Series, Manchester: Institute for Development Policy and Management, 2003.

R. Ramli, “E-Government Implementation Challenges In Malaysia And South Korea: A Comparative Study,” Electron. J. Inf. Syst. Dev. Ctries., vol. 80, no. 7, pp. 1–26, 2017.

A. T. Rohman, “Implementasi kebijakan melalui kualitas pelayanan penerimaan pajak daerah dan implikasinya terhadap kepuasan masyarakat di dinas pendapatan kabupaten kuningan,” 2014.

R. Rahmawati and Firman, “Analisis Impelementasi Kebijakan Aplikasi Qlue Di Wilayah Jakarta Utara,” Aristo, vol. 05, no. 02, pp. 386–404, 2017.

A. Wijanarko, E. Utami, and Henderi, “Evaluasi Keberhasilan Website Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong Dengan Metode ITPOSMO,” J. Ekon. dan Tek. Inform., vol. 5, no. 8, pp. 12–24, 2016.

M. R. Albaar and R. Achmad, “Analisis Sistem Informasi Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan Menggunakan Pendekatan Framework ITPOSMO (Studi Kasus Dinas Tata Kota dan Pertamanan Kota Ternate),” in Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, 2013, pp. 7–12.

T. Mardiana, “Perencanaan Manajemen Proyek Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Kabupaten Banjar Kalimantan Timur,” Paradigma, vol. XIV, no. 1, pp. 21–33, 2012.

I. Syamsuddin, “Evaluation Of E-Government Initiatives In Developing Countries: An Itposmo Approach,” Int. Res. J. Appl. Basic Sci., vol. 2, no. 12, pp. 439–446, 2011.

Downloads

Published

2019-07-24

Issue

Section

Articles