Faktor Kesuksesan E-Waste Management di Perguruan Tinggi
Abstrak
Perguruan tinggi merupakan salah satu penghasil sampah elektronik. Hasil analisis awal menunjukkan bahwa, minimal dihasilkan 20 sampah elektronik per lima tahun pada sebuah perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa ±5000 orang. Kesuksesan pengelolaan sampah elektronik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang berperan dalam kesuksesan pengelolaan sampah elektronik diperguruan tinggi. Metode pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada empat kampus di Bali: STIKOM Bali, Politeknik Ganesha Guru, Politeknik Nasional, dan Bisma Informatika Indonesia. Data yang diperoleh bertipe data ordinal selanjutanya dikonversi menjadi data interval dengan menggunakan Method of Successive Interval. Pengujian kelayakan data dilakukan dengan menggunakan Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan Bartlett's test. Pengujian faktor dilakukan dengan Principal Komponen Analysis. Hasil analisis menunjukkan terdapat lima faktor yang tebentuk dari 13 variabel yang diobservasi. Faktor yang terbentuk adalah: faktor 1:Pilihan pribadi, External Regulasi, External Organisasi, dan permintaan klien/stakeholder. Faktor 2: kurikulum, regulasi internal, dan arahan pemimpin. Faktor 3: Dampak finansial, dan komitmen. Faktor 4: kesadaran lingkungan, dan peran pemimpin. Faktor 5: Peran staff dan Mahasiswa, serta reputasi.Referensi
Baldé, C.P., Wang, F., Kuehr, R., Huisman, J. The global e-waste monitor – 2014, United Nations University, IAS – SCYCLE, Bonn, Germany. 2015
Ghani, K. D. A., Nayan, S., Mohd Ghazali, S. A. I. S., Shafie, L. A., & Nayan, S. (2010). Critical internal and external factors that affect firms strategic planning. International Research Journal of Finance and Economics, 51, 50–58
Tukahirwa, J.T., 2011. Civil Society in Urban sanitation and Solid waste Management. PhD Thesis.
Wageningen University. The Netherlands
Howard-Grenville, J., Nash, J., & Coglianese, C. (2008). Constructing the license to operate: Internal factors and their influence on corporate environmental decisions. Law & Policy, 30(1), 73–107.
Heeks, R., Subramanian, L., & Jones, C. (2015). Understanding e-waste management in developing countries: Strategies, determinants, and policy implications in the Indian ICT sector. Information Technology for Development, 21(4), 653-667.
Gupta, S. (2007). Pengelolaan sampah elektronik: Teaching How to Reduce, Reuse and Recycle for Sustainable Development, Need of Some Educational Strategies. Journal of Education and Practice, 2(3), 74-86
Harris, R., Miske, S., & Attig, G. (2004). Embracing Diversity: Toolkit for Creating Inclusive Learning-Friendly Environments. UNESCO Bangkok.
Ghobadian, A., Viney, H., James, P., & Lui, J. (1995). The influence of environmental issues in strategic analysis and choice: A review of environmental strategy among top UK corporations. Management Decision, 33(10), 46–58.
Sarkis, J., Gonzalez-Torre, P., & Adenso-Diaz, B. (2010). Stakeholder pressure and the adoption of environmental practices. Journal of Operations Management, 28(2), 163–176.
Benito, J. G. & Benito, O. G. (2006). A review of determinant factors of environmental proactivity. Business Strategy and the Environment, 15, 87–102.
IbM Statistic. Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy dan Bartlett’s Test of Sphericity . https://www.ibm.com/support/knowledgecenter/en/SSLVMB_sub/spss/tutorials/fac_telco_kmo_01.h tml diakses tanggal 30 nopember 2017
Umar, H.B. “Principal Component Analysis (PCA) dan aplikasinya dengan SPSS. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vo.03 (02).2009
Asdar dan Badrullah. Method of Successive Interval in Community Research (Ordinal Transformation Data to Interval Data in Mathematic Education Studies). International Journal of Social Science and Humanities Research. Vol. 4, Issue 2, pp: (356-363).2016.